1 Kebanyakan orang tidak duduk diam saat melihat televisi. Mereka bisa melakukannya sambil melakukan aktivitas lainnya, seperti makan, membaca koran, atau memasak.
2 Oleh karenanya, jurnalis tv harus menciptakan tayangan berita yang menarik dari sisi gambar, naskah, dan isu.
3 Jika tak memiliki gambar yang kuat, setidaknya jurnalis harus memperkuat berita dengan naskah yang dalam dan lengkap. Begitu juga jika gambar dan naskah tidak terlalu kuat, maka isu yang diketengahkan harus kuat, memancing perhatian banyak orang untuk menonton tv.
4 Bila anda menulis berita tv, berarti kita menulis untuk didengar dan ditonton. Para pemirsa bukanlah pembaca koran yang bisa membolak-balikkan halaman koran jika informasi yang dibacanya kurang jelas.
5 Pemirsa hanya diberi kesempatan melihat sekali. Jika ada yang terlewat, maka ia akan tertinggal isu yang ditampilkan.
6 Karenanya, naskah berita tv mengikuti susunan logika tertentu, jadi ada benang merah yang dapat diikuti oleh para pemirsa. Menulis berita tv mirip dengan bercerita atau curhat.
7 Menggunakan kalimat yang pendek
8 Menggunakan bahasa yang lugas dan jelas
9 Hindari kata-kata klise
10 Ulangi fakta-fakta yang rumit
11 Gunakan atribusi waktu yang tepat, untuk membantu menunjukkan kebaruan berita.
12 Sebutkan sumber informasi anda dan kutipan yang menyertainya. Bila menggunakan falta dan angka yang bukan hasil penelitian anda sendiri, sebutkan sumber penelitian itu.
13 Hindari kutipan langsung. Kutipan langsung bisa didengar/dilihat dari synch nara sumber.
14 Sederhanakan angka. Lebih baik menggunakan "hampir dua juta rupiah" daripada menyebutkan angka Rp. 1.999.990.
15 Tulis angka dengan kata-kata karena mungkin penyiar tidak dapat membacanya ketika dia dalam tekanan di studio. Misalnya US$490,61 tampak mudah dibaca di koran. Untuk tv, lebih baik menuliskan "empat ratus sembilan puluh koma enam puluh satu dolar amerika"
16 Sebutkan jabatan seseorang di depan namanya. Misalnya Presiden SBY, kapolri jenderal Sutanto, cawapres Jusuf Kalla.
17 Hindari singkatan dan akronim (Uni Eropa lebih baik daripada EU).
18 Konsisten dengan penyebutan jabatan dan istilah.
19 Ulangi jabatan, nama dan konsep.
20 Taruhlah angka statistik yang akan mudah basi di dalam badan cerita dan bukan di pengantar atau cue.
21 Bayangkan pemirsa dari kalangan terbawah. Kira-.kira apakah mereka mengerti isi laporan anda? Jika ternyata masih banyak pertanyaan yang membingungkan, segera ubah cara penulisannya.
(sumber: NetSains.com)
0 Comentarios